EVAPRO



Description: unej

EVALUASI PROSES PELAKSANAAN PROGRAM BANYUWANGI CERDAS
(Studi Kasus pada Universitas Negeri Jember)


TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH
EVALUASI PROGRAM
                                                                                                       

Oleh:
Nur Azizah Fitriana
NIM. 130910301061


Dosen Pengampu : Budhy Santoso, S.Sos, M.Si

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
Juni, 2015




A.    PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Kemiskinan merupakan salah bentuk masalah sosial yang memiliki banyak dimensi. Kemiskinan merupakan suatau bentuk diamana seseorang berada dalam suatau lingkaran ketidaklayaan hidup berdasarkan standar-satandara tertentu. Kemiskinan penduduk menyebabkan mereka tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Kemiskinan juga dapat menggambarkan terjadinya kondisi rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan perhatian pemerintah dalam mengupayakan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan mutu pendidikan, menekan angka putus sekolah dan memberikan akses pendidikan yang lebih bermutu bagi penduduk miskin. Perhatian pemerintah terhadap pemerataan bidang pendidikan tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1) yang mengamantkan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.
Dalam rangka mewujudkan amanat yang terkandung dalam Undang-Undang tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk menanggulagi ketidakmerataan pendidikan dengan cara memberikan bantuan kepada para siswa miskin untuk bersekolah. Bagi siswa miskin tingkat SD, SMP, SMA/SMK baik status negeri maupun swasta bantuan yang diberikan pemerintah seperti BOS (Bantuan Operasioanal Sekolah) dan BSM (Bantuan Siswa Miskin). Sedangkan untuk tingkat perguruan tinggi pemerintah memberikan akses pendidikan melalui program Bidik Misi. Program-program bidang pendidikan tersebut merupakan bentuk komitmen dari pemeritah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Terlepas dari hal tersebut, di sebagian daerah  program-program tersebut tidak bisa meng-cover seluruh masayarakat miskin di Indonesia. Tak jarang program-program tersebut terutama program Bidik Misi masih memilki kekurangan seperti tidak tepat sasaran, kuota yang diberikan masih sangat terbatas dan kurangnya sosialisasi yang menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat mengenai kuliah gratis.
Melihat permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berusaha untuk meng-cover para siswa miskin yang tidak mendapatakan kesempatan program Bidik Misi agar bisa melanjutkan pendidikannya dengan gratis melalui Program Banyuwangi Cerdas (PBC). PBC merupakan program beasiswa yang diberikan kepada para siswa miskin asal Banyuwangi yang ingin melanjutkan ke Universitas Jember dan IAIN Jember. Program PBC ini dimulai pada tahun 2011 setelah pemerintah kabupaten Banyuwangi bekerja sama dengan Universitas Jember dan IAIN Jember. Program yang masih berjalan hingga sekarang ini, memberikan selama empat tahun atau lulus dengan tepat waktu. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno yang menjelaskan bahwa “ program kuliah gratis ini hanya bisa diikuti oleh calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu, namun berprestasi. Pemerintah akan menanggung biaya kuliah selaam empat tahun atau hingga lulus” (Tempo.com)
Tujuan dari program PBC ini adalah untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa miskin agar mereka memporoleh layanan pendidikan yang bermutu sehingga akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dalam mencapai pembangunan manusia di Banyuwangi. Selanjutnya dana program PBC yang digunakan untuk biaya pendidikan diperoleh dari APBD Banyuwangi.
Namun dalam prosesnya tidak semua program dapat berjalan lancar dan memberikan kepuasan terhadap sasarannya. Seperti halnya program-program dari pemerintah pusat, program PBC masih memiliki kekurangan ditunjukkan dengan adanya fenomena perbedaan pencairan dana PBC antara Unej dan IAIN. Dimana di IAIN proses pencairan dana sesuai dengan ketentuan yaitu enam bulan sekali sedangkan di Unej pencairan dana PBC tertunda hingga delapan bulan lebih dan adanya perbedaan besar bantuan yang diterima antar Mahasiswa Unej (Rp 650.000 dan 600.000/bulan) dan STAIN ( Rp 700.000 dan 800.000/ bulan) yang berbeda. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini berfokus pada evaluasi proses pelaksanaan Program PBC di Universitas Jember.

2.      Rumusan Masalah

a.       Bagaimana evaluasi proses pelaksanaan program PBC di Universitas Jember?
b.      Apa saja faktor-faktor penghambat proses pelaksanaan program PBC di Universitas Jember?
c.       Apa saja faktor-faktor pendukung proses pelaksanaan program PBC di Universitas Jember?

3.      Tujuan

a.       Untuk menjelaskan evaluasi proses pelaksanaan program PBC di Universitas Jember
b.      Untuk menjelaskan faktor-faktor penghambat proses pelaksanaan program PBC di Universitas Jember
c.       Untuk menjelaskan faktor-faktor pendukung proses pelaksanaan program PBC di Universitas Jember

4.      Manfaat Penelitian

a.       Manfaat Akademis
·         Menambah pengetahuan bagaimana cara menyusun penelitian evaluatif, khususnya cara penyusunan evaluasi pelaksanaan program
b.      Manfaat praktis
·         Sebagai masukan bagi pihak perancang dan pelaksana program PBC dalam melakukan perbaikan atau modifikasi program
·         Memberikan gambaran tentang faktor-faktor penghambat proses pelaksanaan program, untuk dapat meningkatakan kualitas program terhadap keberlangsungan program


B.     TINJAUAN PUSTAKA

1.      Teori Evaluasi

·         Pengertian Evaluasi

Evaluasi seacara etimologi dalam Hidayati (2006:124) merupakan penaksiran, perkiraan keadaan, dan penentuan nilai, sedangkan berdasarkan pengertian evaluasi adalah mengkritisi suatu program dengan melihat kekurangan dan kelibihan pada kontek, input, dan produk proses pada suatu program.
Selain itu menurut Tayibnapis dalam Umar (2003:36) evaluasi didefinisikan suatu proses untuk menyediakn informasi sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai , bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih dianata keduanya, serta bagaiman manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.
Berdasarkan pengertian evaluasi di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasai adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menilai suatu program dengan melihat sejauh mana program dapat berjalan dan dampak apa saja yang dihasilkan dari pelaksanaan program.
Di bawah ini adalah gambar yang menunjukkan model evaluasi:


(Gambar 1)
Keterangan :
A       : Faktor yang akan dievaluasi
AB    : Apa yang diharapkan dari faktor A
BD    : Harapan-harapan dari faktor A
AC    : Fakta-fakta tentang A
CE     : Proses analisis data AC sehingga mengahsilkan niali E
DE    : Gap yaitu besarnya perbeadan antara harapan (D) dan kenyataan (E)
F        : Tolak ukur meilai gap
G       : Hasil evaluasi menggunakan tolak ukur F, bahwa faktor A bermasalah
H       : hasil evaluasi menggunakan toalk ukur F, bahwa faktor A tidak bermasalah
GI     : tindak  lanjut hasil evaluasi      

·         Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Menurut Stufflebeam dan Srinkfield (2007) dalam Wirawan (2011:39-40) bahwa tujuan evaluasi adalah sebagai berikut :
o   Menemukan apakah dan seberapa baik objektif program terpenuhi
o   Menentukan alasan sukses atau kegagalan program
o   Membuka prinsip-prinsip yang membuat program sukses
o   Mengarahkan proses eksperimen-eksperimen dengan teknik-teknik untuk meningkatkan efektivitasnya
o   Untuk meletakkan dasar penelitian berikutnya mengenai alasan-alasan sukses relatif teknik-teknik alternatif
o   Untuk mendefinisikan kembali alat-alat yang dipakai untuk mendapatkan objektif dan untuk mendefinisikan subtujuan-tujuandalam kaitan temuan penelitian.
Sedangkan, fungsi umum evaluasi dalam Anas (2011:8) sebagai suatu proses memiliki tiga macam yaitu:
o   Mengukur Kemajuan
o   Menunjang penyusunan rencana
o   Memperbaiki dan melakukan penyempurnaan kembali

·         Ruang Lingkup Evaluasi

     Ruang lingkup evaluasi berdasarkan dari model logika yang digunakan dalam penelitian. Sebuah model logika digunakan untuk menetapkan bagaimana intervensi dimaksudkan untuk  menghasilakn hasil tertentu (Mathisin, 2005). Model logika dapat memberikan gambaran bagaiman kinerja suatu organisasi berdasarkan teori dan asumsi yang menjadi landasan program. Struktur dasar model logika program terdiri dari empat poin, yaitu :
a)      Input : terdiri dari sumber daya manusia, finansial, dan komunitas atau sasaran proyek/program/kebijakan yang tersedia dalam penyelenggaraan proyek/program/kebijakan.
b)      Activities and process : mencakup tindakan apa yang dapat dialkukan dengan input yang tersedia. Poin ini merupakan intervensi yang dilakukan untuk perubahan atau hasil yang diinginkan (intended changes or result).
c)      Outputs : merupakan hasil langsung dari aktivitas program yang dihantarkan untuk partisiapn program.
d)     Immediate outcome : merupakan perubahna spesifik dari perilaku, pengetahuan, kemampuan, status, dan tingkat keberfungsian yang tampak dari partisipan program.
e)      Long-term impact : merupakan perubahan fundamental yang diharapkan atau tidak diharapkan yang terjadi dalam organissai, komunitas, atau sistem sebagai hasil dari aktivitas program.
Berdasarkan tema dalam penelitian ini yang berfokus pada proses pelaksanaan program PBC di Universitas Jember, maka ruang lingkup evaluasi yang digunakan hanya mencakup pada poin pertama dan kedua, yaitu input dan aktivitas.

·         Jenis Evaluasi Program

Menurut Sriven evaluasi dibedakan menjadi dua yaitu :
a)      Evaluasi Formatif yaitu evaluasi yang dilakukan pada saat implementasi program berjalan dan bertujuan pada peningkatan kinerja program yang dievaluasi, melalui pembelajaran dan pengalaman yang diperoleh pada kebanyakan program, evaluasi ini lebih subtansial diarahkan pada perubhan terjadinya diantara desain program dan implementasi, validasi atau penilaian awal terhadap relevansi , efektivitas dan efektifitas dan efensiensi. Evaluasi ini bermanfaat untuk menilai adanya tanda-tanda kegagalan dan keberhasialn suatu pelaksanaan program, evaluasi formatif sering kali diacu seabagi reviews terhadap suatu program.
b)      Evaluasi Suamtif yaitu evaluasi yang dialkukan setelah implementasi program selesai. Tujuan utam adari evaluasi adalah untuk menilai keberhasilan suatu program dari sisi desain, manjemen, output, efektivitas, dampak. Hasil penelitian dapat digunakan untuk pembelajaran dalam perencanan dan implementasi program lainnya yang sejenis. Pada saat ini evaluasi sumatif lebih diutamakan untuk menilai akuntabilitas perencanaan program.
Dalam hal ini, penulis menggunakan metode evaluasi formatif dimana evaluasi dilakukan ketiak program masih berjalan dengan tujuan utamanya untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program PBC.

2.      Usaha Kesejahteraan Sosial

Usaha kesejahteraan sosial (social welfare services ) merupakan suatu program ataupun kegiatan yang didesain secara kongkrit untuk menjawab masalh, kebutuhan masyrakat ataupun meningkatkan taraf hidup masyrakat (Adi, 2005:86).Dengan dikembangkannya usaha kesejahteraan sosial baik oleh pemerintah maupun non-pemerintah diharapkan kesejahteraan sosial dapat terwujud dalam masyarakat. (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20285745-S-Anita%20Anisyah.pdf)
Sebagaimana dikemukakan dalam  Undang Undang nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial , Pasal 1 ayat 1 adalah :
Kesejahteraan Sosial ialah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan Sosial warga negara agar dapat hodup layak dan mampu mengemabngkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.”
Sedangkan kesejahteraan sosial menurut Midgley (1997:5)  dalam Adi (2003: 23) adalah :
a state or condition of human well being that exist when social problems are amnaged, when human needs are met, and when social opportunities are maximized”
(Suatu keaadaan atau kondisi kehidupan manusia yang tercipta ketika berbagai permasalahan sosial dapat dikeloal dengan baik; ketika kebiutuhan manusia dapat terpenuhi dan ketika kesempatan sosial dapat dimaksimalkan)
Berdasarkan rumusan usaha kesejahteraan sosial dan kesejahteraan sosial di atas maka dapat disimpulkan bahwa adanya usaha kesejahteraan sosial yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta guna untuk mencapai suatu keadaan well-being, yaitu terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial.

3.      Beasiswa

·         Pengertian Beasiswa

Secara terminologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip dalam http://eprints.uny.ac.id/8957/3/BAB%202-08502241019.pdf, beasiswa adalah “tunjangan yang diberikan kepada pelajar dan mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar”. Beasiswa dapat diberikan oleh lemabaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan. Pemberian beasiswa dapat dikategorikan pada pemberian cuma-cuma ataupun pemberian dengan ikatan kerja setelah selesainya pendidikan. Beasiswa ditujukan untuk mengantisipasi mahalnya memperoleh pendidikan yang diharapakn memenuhi segala kebutuhan dalam proses belajar agar pendidikan dapat dialksanakan dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas beasiswa dapat disimpulakan sebagai bantuan dana bagi mahasiswa/pelajar yang kurang mampu atau berprestasi untuk memperoleh pendidikan yang layak yang diberikan oleh pemerintah maupun swasta.

·         Jenis-Jenis Beasiswa

Menurut Murniasih(2009) dalam http://repository.uin-suska.ac.id/1173/3/BAB%20II.pdf ada beberapa jenis beasiswa yaitu :
a)      Beasiswa Penghargaan
Beasiswa ini biasa diberikan kepada kandidat yang memiliki keunggulan akademik. Beasiswa ini diberikan berdasrkan prestasi akademik mereka secara keseluruhan. Misalnya dalam bentuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
b)      Beasiswa Bantuan
Jenis beasiswa ini adalah untuk mendanai kegiatan akademik para mahasiswa yang kurang beruntung tetapi memiliki prestasi. Komite beasiswa biasanya memberikan beberapa penilaian, misalnya pendapatan orang tua, jumlah saudara kandung yang sedang menempuh studi, pengeluaran , biaya hidup, dan lain-lain.
c)      Beasiswa Atletik
Universitas bisanya merekrut atlet populer untuk diberikan beasiswa dan dijadiakn tim atletik perguruan tinggi. Banyak atlet menyelesaikan pendidikan mereka secara gratis, tetapi membayarnya dengan prestasi olah raga.
d)     Beasiswa Penuh
Banyak orang menilai bahwa beasiswa diberikan kepada penerimanya untuk menutupi keperluan akademik secra keseluruhan. Namun beasiswa ini akan diberiakn untuk menutupi kebutuhan hidup, buku, dan biaya pendidikan.

4.      Program Banyuwangi Cerdas

·         Pengertian Program Banyuwangi Cerdas

Program Banyuwangi Cerdas merupakan program beasiswa yang diberikan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kepada seluruh calon mahasiswa yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, khususnya di Universitas Jember dan IAIN Jember. Beasiswa diberikan kepada masyarakat yang berada dalam lingkup ekonomi menengah ke bawah. Tujuan dari beasiswa ini adalah untuk pemutusan rantai kemiskinan melalui pengupayaan pendidikan gratis. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningktakan kesejahteraan masyarakat dan bangsa dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik. Lebih dari hal itu, pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang akan menyangga eksistensi sebuah bangsa.

·         Prasayarat Umum

1.      Membayar uang pendaftaran seleksi ujian masuk sesuai dengan ketentuan universitas yang bersangkutan (Universitas Jember dan IAIN Jember ) melalui Bank BRI atau Mandiri
2.      Mengisi formulir pendaftaran dengan melampirkan bukti pemabyaran pendaftaran dari Bank
3.      Pas photo terbaru berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 4 lembar
4.      Melampirkan salinan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) yang telah dilegalisir atau Surat Keterangan Kelulusan
5.      Menyerahkan foto copy nilai raport dari semester satu hingga semester lima yang telah dilegalisir
6.      Menyerahakan Kartu Keluarga Miskin (Gakin) atau Surat Keterangan Tidak Mampu dari kepala desa/lurah diketahui camat.
7.      Lulus tes Ujian Masuk Universitas yang dipilih

·         Mekanisme Proses Penyaluran Dana

1.      Pembuatan rekening dari Bank Mandiri bagi setiap penerima Program Banyuwangi Cerdas
2.      Besar dana yang diberikan kepada setiap penerima Program Banyuwangi sebesar Rp 3.600.000,00/semester dengan alokasi untuk biaya pendidikan dan biaya hidup
3.      Dana beasiswa disalurkan kepada universitas yang bersangkutan kemudian dilakukan pemotongan untuk biaya pendidikan. Lalu oleh universitas disalurkan kepada setiap masing-masing rekening penerima Program Banyuwangi Cerdas

C.     Metode Penelitian

1.      Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan Program Banyuwangi Cerdas (PBC) yang diberikan kepada mahasiswa di Universitas Jember. Pada penelitian ini penulis berusaha mengembangkan konsep dan menghimpun data. Data yang dikumpulkan pada penelitian kualitatif yaitu terutama berupa kata-kata dan kalimat yang memiliki arti lebih daripada hanya berupa angka atau frekuensi. Penelitian ini menitikberatkan pada field research atau penelitian lapangan, namun juga menggunakan studi kepustakaan atau library research dalam menyusun landasan teori.

2.      Lokasi Penelitian

Adapun dalam penentuan lokasi, yang menjadi obyek penelitian ini adalah Kampus Universitas Jember

3.      Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpualn data, penulis menggunakan dua metode sebagai berikut:
a.       Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan obyek langsung di lapangan dalam hal ini adalah Kampus Universitas Jember, yang meliputi :
o   Wawancara
Wawanacara adalah teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee). Dalam penelitian ini teknik wawancara yang diguanakn adalah wawancara menadalam (in-dept interviewing), yaitu wawancara dengan menggunakan pertanyaan yang bersifat mengarah pada ke dalaman informasi. Hal ini dilakukan guan menggali pandangan subjek yang diteliti mengenai banyak hal yang digunakan untuk dasar bagi penggalian informasi secara jauh dan mendalam. Dalam hal ini subjek yang diteliti sebagai informan daripada seabagi responden. Wawncara ini dilakukan dalam waktu dan kondisi paling tepat guna mendapatkan kejelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Program Banyuwangi Cerdas.
o   Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diteliti (M. Hariwijaya dan Triton 2008:63). Dalam penelitian ini penulis mengadakan pengamatan langsung dan pengamatan langsung serat pencatatan tentang keadaan atau fenomena yang dijumpai.  
o   Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku kepustakaan, jurnal, artikel dan skripsi yang berhubungan dengan materi penelitian serta pengumpualn data berdasarkan catatan yang beruopa dokumen/arsip-arsip yang berhubungan dengan Program Banyuwangi Cerdas.

4.      Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
o   Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan obyek penelitian melalui wawancara dan observasi yang kemudian diolah sendiri oleh penulis. Data primer diperoleh dari sumber pertama yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah :
1.      Mahasiswa penerima program PBC (Program Banyuwangi Cerdas)
2.      Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi
3.      Kemahasiswaan Universitas Jember
o   Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui buku-buku, kepustakaan, dokumentasi dan keterangan lain yang berhubungan dengan masalah penelitian yang digunakan sebagai pelengkap dan pendukung data primer.

5.      Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif (interactive model of analysis). Dalam model ini terdapat tiga komponen pokok. Ketiga komponen tersebut menurut Milles dan Huberman dalam H.B. Sutopo (2002:94-96), yaitu :
a.       Reduksi data (Data Reduction) merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstarksi data dari fieldnote.
b.      Sajian data merupakan suatu rakitan informasi yang memungkinkan kesimpulan. Riset dapat dilakukan dengan melihat suatu penyajian data maka penulis akan mengerti aapa yang terjadi dan memungkinkan untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut.
c.       Peanarikan Kesimpulan
Dalam awal pengumpulan data, penulis harus mulai mengerti apa arti dari hal-hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat dan berbagai proporsi sehingga memudahkan dalam pengambilan data kesimpulan.
Di bawah ini adalah gambar proses analisis data dengan mennggunakan model interaktif :

Skema Model Analisis Interaktif







(Gambar 2)

6.      Validasi Data

Untuk mengetahui apakah data yang terkumpul memiliki tingkat kebutuahn atau tidak, maka diadakan pengecekan data yang disebut denagan validasi data. Valiadasi data akan membuktikan apakah data yang diperoleh sesuai dengan apa yang ada di alpangan. Untuk lebih menjamin valiadasi data yang akan diperoleh, amka diguanakan teknik triangulasi data. Yaitu suatu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan pengecekan pembanding terhadap data yang diperoleh dengan pendapat inforaman lain untuk menjamin objectuvutas dan validitas data (Sutopo, 2002:77)

7.      Kerangka Pemikiran

           Program Banyuwangi Cerdas merupakan program beasiswa berupa bantuan dari pemerintah  Kabupaten Bnayuwangi berupa sejumlah uang tunai yang diberikan kepada secra langsung kepada mahasiswa asal Banyuwangi yang kuliah di Universitas Jember dan IAIN Jember. Beasiswa ini merupakan bentuk upaya pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya  yang sejalan dengan dengan undang-undang 1945 menyatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar menjadi tanggung jawab negara. Berdasarkan hal tersebut maka  kerangka pemikiran dalam penelitian pelaksanaan program PBC sebagai berikut :
Kerangka Pemikiran



 







 



(Gambar 3)

40
43

DAFTAR PUSTAKA



BUKU
Adi, Isbandi Rukminto. 2013. Kesejahteraan Sosial. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Hidayai, N.2006. Metodologi Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan Kualitatif. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta
Umar, H.2003.Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Sutopo, B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta : UNS Press
Wirawan. 2011. Evaluasi : Teori , Model, Standar, Aplikasi dan Proses. Jakarta : PT Grafindo Persada

INTERNET
Anisyah, A. 2012. Skripsi : “ Evaluasi Proses Pelaksanaan Progran Perpustakaan Keliling” dalam (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20285745-S-Anita%20Anisyah.pdf) Diunduh pada tanggal 24 Juni 2015
Wahyudi, F. 2014. Skripsi : “Evaluasi Program Pendidikan dalam Upaya Optimalisasi Pendayagunaan Dana ZIS pada LAZNAS PKPU dan BAZIS DKI Jakarta” dalam(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25099/1/FAJAR%20WAHYUDI-FSH.pdf) Diunduh pada tanggal 25 Juni 2015
http://repository.uin-suska.ac.id/1173/3/BAB%20II.pdf (Diunduh pada tangal 25 Juni 2015)
http://eprints.uny.ac.id/8957/3/BAB%202-08502241019.pdf (Diunduh pada tanggal 25 Juni 2015)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Intervensi Komunitas